Acosys expansi ke Pulau Dewata


Bali, 25 April. Acosys, software perdagangan dan akuntansi terbesar di Lampung kembali melebarkan sayapnya, kali ini sasaran pasar yang dibidik adalah pulau Bali. Software (baca: perangkat lunak komputer) yang diproduksi Aztechsoft Int. di bilangan Jl. Urip Sumoharjo Bandarlampung ini berniat mengulang sukses pembukaan main dealer diberbagai wilayah Indonesia.

Pembukaan cabang di Bali pada tanggal 25 April 2008 tersebut dilakukan oleh tim expansi yang dipimpin langsung oleh direktur Aztechsoft Int. Sri Wahono S.Kom. Acara yang dihelat secara sederhana di kantor Aztechsoft Int. Cabang Bali tersebut berjalan dengan lancar.

Perlu diketahui, bahwa Acosys saat ini telah dipasarkan di Aceh, Jambi, Riau, Sumatera Barat, Batam, Palembang, Jakarta, Jawa Tengah dan Papua melalui main dealer di masing-masing wilayah.

Bali sebagai wilayah berakses internasional menyimpan potensi yang sangat besar untuk menuju Acosys go International 2009, demikian penuturan Sri Wahono disela-sela acara.

Acara tersebut sekaligus mengukuhkan Hadi Rohman,SS sebagai kepala cabang dan beberapa staf yang akan menjalankan operasional di Bali. Berbekal pengalaman panjang Aztechsoft Int. kami siap meng-Acosys-kan seluruh perusahaan perdagangan di Bali yang jumlahnya luar biasa banyak ini. Demikian penuturan Hadi Rohman dengan penuh rasa optimis.

Komitmen tersebut ternyata bukanlah isapan jempol semata. Hanya satu hari setelah pengukuhan, Azechsoft Int. Cabang Bali langsung membukukan transaksi dengan pamasangan software Acosys di sebuah minimarket dengan tiga cabang yang terhubung secara online.

Keberhasilan tersebut tidak berjalan begitu saja, Doni Sukma, pemilik minimarket tersebut menuturkan bahwa dirinya sudah lama mengikuti perkembangan Acosys melalui internet di situs www.aztechsoft-int.com. Harapan agar Acosys membuka cabang di Bali akhirnya terkabul juga, sehingga tanpa rasa ragu Doni langsung memutuskan membeli software dengan fitur lengkap tersebut.

Fitur-fitur yang disediakan Acosys banyak membantu dalam operasional perusahaan perdagangan. Selain memudahkan pengendalian stok, Acosys juga mampu memberikan laporan-laporan dan analisa penjualan yang up to date, bahkan laporan dari cabang perusahaan yang lokasinya jauh dari kantor pusatnya sekalipun.

Pelaksanaan teknologi online pun sangat sederhana, Acosys memberi dua pilihan untuk koneksi online, yakni realtime online dan semi online. Realtime online adalah online langsung ke server pusat, sehingga data dipusat selalu up to date sebagaimana online yang dilakukan perbankan nasional. Sedangkan semi online menggunakan metode online tunda, yakni masing-masing cabang transaksi ke server cabang masing-masing dan secara berkala, data cabang dikirimkan ke pusat untuk dikonsolidasikan dengan cabang lain.

Semi online banyak diminati oleh kebanyakan perusahaan kecil dan menengah, karena biaya koneksinya sangat murah. Hanya dibutuhkan koneksi internet yang dapat digunakan untuk mengirimkan email atau program lain yang bisa mengirimkan satu file dari cabang ke pusat. (iwn)

Uang Gratis.. Membaca Email Dibayar $100

Membaca Email Dibayar $100
Program Ini termasuk program Pay To Read (PTR). Pendaftarannya 100% gratis, bahkan hanya dengan mendaftar gratis mendapatkan bonus $50.
Aglocomails ini tidak seperti program PTR biasa yang hanya memberikan pendapatan per Emailnya sekitar $0.01 sampai $5, Aglocomails membayar $100 per Emailnya.. Dan ada pula program Pay to Click yang setiap clicknya dibayar $10.


Bila memiliki member dibawah kita akan dibayar $1, dan mendapatkan 10% dari pendapatan member dibawah kita..

Bagi saya program Aglocomails ini sangat menarik dari data home webnya aja tercantum sebanyak 19.000 lebih member dari seluruh dunia yang telah menjadi membernya, tetapi jumlah tersebut masih kecil dibandingkan jumlah pengguna internet di seluruh dunia yang mencapai puluhan juta orang jadi jangan pesimis tidak akan kebagian member dibawah kita.

Mengenai pembayarannya, untuk Free member akan dibayar bila saldo kita sudah mencapai $20.000, sedangkan bagi upgrade member dapat dibayar kapanpun member tersebut menginginkannya. Cara pembayarannya dapat melalui E-gold, Paypal, Check.

Anda dapat mendaftar atau mempelajarinya lebih lanjut disini

Untuk cara pembayarannya bila ingin melalui E-gold dapat membuka rekeningnya disini

Situs Depkominfo Sudah Pulih

Situs Departemen Komunikasi dan Informatika sempat tidak bisa diakses pasca dibobolnya situs tersebut oleh dedemit maya. Kini, situs tersebut sudah hidup lagi.

Kamis (27/3/2008), sekitar pukul 10 pagi, situs Depkominfo kini sudah bisa diakses. Berita ke-2 pada boks 'Berita Depkominfo' yang sebelumnya berisi "berita" hasil penyusupan dedemit maya pun sudah hilang.

Sebelumnya pada boks tersebut tertulis pesan seperti ini:

Selamat yeee pemerintah * suit suit *
kami mengucapkan selamat atas disahkannya UU ITE dan pornografi. Dengan ini kami menyatakan dukungan sepenuhnya terhadap pemerintah. Buktikan UU ini ...

Hingga saat ini belum diketahui siapa pelaku yang nekat 'menantang' pemerintah, terkait dengan UU ITE yang baru saja disahkan Selasa lalu (25/3/2008).

ScreenShoot nya Situs Depkominfo http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/03/tgl/27/time/102628/idnews/914085/idkanal/323
http://forum.detikinet.com/forumdisplay.php?f=216



Hackers Deface Indonesian Site After XXX Block

JAKARTA (Reuters) - Hackers have defaced the Web site of Indonesia 's information ministry in response to a government move to restrict access to pornographic material on the Internet, an official said on Friday.

Indonesia's parliament on Tuesday passed a new information bill that criminalises the transmission of pornographic material on the Web.

The Southeast Asian country has had a vigorous debate over pornography in recent years, exposing deep divisions in the Muslim-majority nation.

Hackers on Thursday posted a message on the information ministry's Web site (http://www.depkominfo.go.id) saying: "Prove that the law has not been made to cover government stupidity."

The message was accompanied by a mocked-up photograph of a local information technology expert, who has been advising the government on the new law, depicted with a bare chest.

Screenshots of the hacked page were posted on the Detik.com news Web site and a cyber chat forum.

The message had been removed and the Web site was now running normally, said Gatot Broto, an official at the ministry.

The ministry said the law was a response to concerns in society about the negative impact of pornographic and violent sites as more Indonesians gain access to the Internet.

Under the law, anyone found guilty of transmitting pornographic material, false news or racial and religious hate messages on the Internet could face up to six years in prison or a fine of 1 billion rupiah ($109,000).

Indonesia's parliament has yet to pass a controversial pornography bill, which aims to shield the young from pornographic material and lewd acts.

Earlier draft versions contained provisions that could jail people for kissing in public and criminalize many forms of art or traditional culture that hinge on sensuality, sparking criticism it could curb freedoms and hurt Indonesia's tolerant tradition.