Metode Pembobolan ATM


Indonesia kembali lagi heboh dengan berita kriminal melalui media teknologi informasi, yaitu pencurian uang nasabah Bank melalui mesin ATM, sebenarnya ini adalah pekerjaan para pemikir Indonesia yang sebenarnya pintar tapi keblinger, kalau saja para orang orang hebat ini di berikan ilmu dan pendidikan agama yang kuat mereka akan lebih baik lagi menjaga Indonesia ini agar aman dari serangan serangan cybercrime, akan tetapi kadang kala ada seorang yang hebat dan bisa menembus system keamanan yg ada di negeri ini pihak berwajib sudah menangkap nya dan memindahkanya dalam kamar kecil dan bau tidak sedap alias BUI.....

Jika saja para orang hebat ini di tangkap dan di berikan pengarahan lalu di jadikan orang yang dapat menjaga keamanan teknologi informasi di indonesia, pasti indonesia akan lebih maju lagi dari negara lain untuk masalah cybercrime .

Ingat internet dan dunia teknologi tercipta dari para hacker yang di berdayakan oleh pemerintah di tempat mereka berada alias luar negeri sana, kalau saja indonesia seperti itu, semoga aja para hacker indonesia makin banyak dan membangun bangsa ini dengan kekuatan yang ada supaya nggak di acak acak sama negara lain... Merdeka..

Kembali ke modus pencurian melalui ATM dilakukan melalui proses skimming yang ada di Indonesia, yaitu pengkopian data-data nasabah melalui alat skimmer yang dipasang pada mesin ATM.

Selain melalui metode skimming, pembobol bank juga kerap kali menggunakan metode pengkopian PIN ATM nasabah. Metode ini biasanya dilakukan dengan cara "mengintip" PIN nasabah melalui kamera yang dipasang pada mesin ATM sebuah bank.

Biasanya pola-pola pembobolan tersebut dilakukan secara bersamaan dimana selain mengkopi data nasabah, sang pembobol juga mengintip PIN yang diketikan nasabah pada tombol mesin ATM.

Untuk menangkal terjadinya kasus serupa pada diri anda, sebaiknya mulai saat ini nasabah benar-benar waspada ketika menggunakan mesin ATM. Berikut kiat-kiat yang diberikan oleh BI:

1. Biasakan selalu menutup tombol angka pada mesin ATM dengan telapak tangan anda ketika memasukan nomor PIN

2. Ketika selesai bertransaksi lewat ATM, tidak ada salahnya anda masukan kembali kartu ATM ke dalam mesin dan isilah PIN dengan nomor yang salah untuk mengecoh pembobol

3. Bila masih merasa kurang aman, tidak ada salahnya anda mengganti nomor PIN setiap tiga bulan sekali. Dengan catatan, anda tidak akan lupa dengan PIN baru tersebut.

Selain dari pihak nasabah, BI juga mengimbau agar perbankan meningkatkan sistem keamanan kartu ATM dengan menambahkan parameter pertanyaan di setiap transaksi. Disamping mulai menerapkan teknologi chip pada kartu debit dan kredit para nasabahnya.

Pihak perbankan saat ini sebenarnya sudah mencoba mencegah pengintipan dengan memasang kamera dan dinding penghalang pada tombol ATM. Namun upaya tersebut tampaknya belum maksimal jika tidak dibarengi kewaspadaan nasabah sendiri.

No comments:

Post a Comment

Komentar :